Foto Ist |
DI ERA DIGITAL sekarang ini dan seiring tingkat kecerdasan masyarakat yang semakin
meningkat.
Memilih calon bupati dan wakil bupati tidak hanya berdasarkan emosional.
Apalagi terjebak pada praktik pragmatis-transaksional dan mengandalkan
‘serangan fajar’ dengan slogan NPWP (Nomor
Pira Wani Pira).
Tetapi yang jauh lebih penting adalah mengenal visi dan misi yang diusung
para calon dan mengawalnya supaya ‘on the track’ ketika mereka terpilih.
Ini kemungkinan salah satu program yang akan diperdebatkan pada sesi debat
terbuka calon bupati dan wakil bupati Indramayu pada Senin 4 Nopember 2024 di
Bandung.
Visi, Misi Calon
Bupati dan Wakil Bupati Indramayu
Berikut visi, misi masing-masing calon bupati dan wakil bupati Indramayu
yang harus diketahui oleh masyarakat--walaupun dalam kalimat yang tidak secara
utuh--hanya konklusinya saja.
Agar tidak seperti memilih “kucing dalam karung’ untuk memilih pemimpin.
Pertama, Lucky Hakim-Syaefudin
(NasDem, PKS, PKN, Partai Buruh, Gelora, PBB, Hanura).
Visi: Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman dan Gotong Royong dengan
singkatan REANG.
Religius
dan gotong royong:
mendorong nilai-nilai religius dan kebersamaan dalam masyarakat.
Smart governance, memperbaiki layanan publik yang lebih
efektif dan transparan. Ekonomi kerakyatan, fokus
pada pemberdayaan masyarakat dan program pelatihan.
Kedua, Nina
Agustina-Tobroni (PDI P, PKB, Demokrat, Perindo).
Visi: Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, Tangguh, dan Hebat disingkat
BERMARTABAT.
Bersih
dan adil, menekankan tata
kelola pemerintahan yang bersih.
Ekonomi
kerakyatan, menyasar
potensi unggulan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan inklusif, fokus pada
pembangunan yang merata.
Ketiga, Bambang
Hermanto-Kasan Basari (Golkar, Gerindra)
Visi: Berakhlak Mulia, Ekonomi Mandiri, Reformasi Birokrasi, Kualitas SDM
yang Unggul disingkat BERKAH.
Reformasi
birokrasi, mengedepankan
akhlak mulia dalam pemerintahan. Kualitas SDM unggul, meningkatkan
daya saing masyarakat dengan pelatihan dan bantuan usaha.
Analisis dan Kemungkinan Ketercapaiannya
Tentu, kita akan mencoba untuk menganalisis
visi misi masing-masing calon bupati dan wakil bupati Indramayu, serta
kemungkinan ketercapaiannya.
Dalam konteks kondisi masyarakat Indramayu
yang masuk kategori termiskin di Jawa Barat dengan tingkat angka kemiskinan
mencapai 12,13 persen.
Pertama, Lucky Hakim-Syaefudin (REANG).
Kemungkinan Ketercapaian; ada beberapa pertimbangan. Aspek kekuatan
dengan pendekatan religius dan gotong royong mungkin resonan dengan budaya
lokal. Inisiatif ekonomi kerakyatan dapat membantu mengatasi kemiskinan.
Sedangkan tantangannya; Implementasi smart
governance memerlukan reformasi struktural dan sumber daya manusia yang
kompeten. Tanpa dukungan dari semua elemen masyarakat dan stakeholder,
implementasi bisa terhambat.
Kedua, Nina Agustina-Tobroni (BERMARTABAT).
Kemungkinan Ketercapaian bisa dilihat dari
aspek kekuatan; Penekanan pada sumber daya manusia dan pembangunan inklusif
sangat relevan dengan kebutuhan daerah.
Sedangkan tantangannya adalah implementasi
tata kelola pemerintahan yang bersih sering kali terhambat oleh korupsi dan
resistensi dari dalam birokrasi.
Ketiga, Bambang Hermanto-Kasan Basari (BERKAH).
Kemungkinan ketercapaiannya bisa dilihat
dari aspek kekuatan; Fokus pada
reformasi birokrasi dan SDM bisa mengarah pada perubahan positif yang
signifikan, terutama jika ada dukungan dari masyarakat.
Sedangkan tantangannya adalah mewujudkan
nilai-nilai religius dalam birokrasi membutuhkan waktu dan komitmen kuat dari
semua level pemerintahan.
Analisis Umum
Secara keseluruhan kita bisa menganalisis
visi, misi dan kemungkinan ketercapaiannya;
Pertama, Konteks Sosial dan Ekonomi.
Dengan Indramayu sebagai salah satu daerah
termiskin, semua calon perlu mempertimbangkan kondisi ini dalam merumuskan
program yang realistis dan terjangkau bagi masyarakat.
Kedua, Keberlanjutan dan Partisipasi.
Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan
dan pelaksanaan program sangat penting. Semua calon perlu memastikan
partisipasi yang inklusif agar program dapat diterima dan berkelanjutan.
Ketiga, Monitoring dan Evaluasi.
Mekanisme untuk memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan program harus diintegrasikan ke dalam rencana mereka. Ini akan
membantu dalam penyesuaian strategi sesuai kebutuhan di lapangan.
Keempat, Sumber Daya.
Ketersediaan anggaran dan sumber daya
manusia yang berkualitas menjadi faktor penentu keberhasilan semua visi dan
misi yang diusung.
Kesimpulan
Ketiga pasangan calon memiliki visi dan misi
yang relevan dengan kondisi masyarakat Indramayu.
Namun, tantangan utama mereka adalah dalam
implementasi dan penciptaan dukungan dari semua pihak.
Keberhasilan mereka akan sangat bergantung
pada kemampuan untuk mengatasi tantangan ini dan mewujudkan program yang
berkelanjutan dan inklusif. (*)
Oleh: MASDUKI DURYAT,
Penulis adalah Dosen Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, tinggal di
Kandanghaur Indramayu
Artikel ini
merupakan pendapat atau karya pribadi penulis. Seluruh isi artikel menjadi
tanggungjawab penulis. (Terimakasih-Redaksi)
Komentar0