Ketua SMSI, Firdaus memberikan keterangan kepada wartawan/Foto Ist |
PROINBAR.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) RI,
Saifullah Yusuf menilai pemberian gelar pahlawan pada Raden Mas (RM) Margono
Djojohadikusumo, kakek Prabowo Subianto Presiden sangat layak.
“Tadi ada yang
bertanya, apakah kakeknya Pak Prabowo layak diberikan gelar pahlawan, iya,
sangat layak beliau, dan akan diproses sebagaimana mestinya,” ujarnya di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU),
di Kalibata, Jakarta, pada Minggu (10/11/2024).
Gus Ipul sapaan akrab
Saifullah Yusuf menegaskan,
keputusan pemberian gelar pahlawan nasional masih menunggu kepulangan Prabowo
Presiden yang saat ini tengah melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok,
Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.
“Kita tunggu saja, ya,
jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan 16 orang
kepada Presiden melalui dewan pakar, nanti dewan pakar tentu akan melaporkan
kepada Presiden. Kemudian dipilih enam dari 16 itu. Tentu harus menunggu
Presiden,” terangnya.
Mensos mengemukakan, para pahlawan kemerdekaan yang
masih hidup terus dilibatkan untuk memberikan masukan-masukan dalam kebijakan
negara, yang selama ini terus diakomodasi menjadi bagian dari kebijakan dan
program pemerintah ke depan.
Kementerian Sosial
juga terus melibatkan para veteran dan pahlawan yang telah berjuang untuk
kemerdekaan dalam setiap acara kenegaraan, termasuk aktif menerima masukan dari
mereka.
Perlu diketahui RM
Margono adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), bank milik negara pertama
yang didirikan setelah kemerdekaan.
Gagasannya tentang
kemandirian ekonomi nasional mencerminkan visi jauh ke depan yang sangat
relevan bagi bangsa Indonesia yang baru merdeka.
Tak hanya di bidang
ekonomi, Margono juga peduli pada kesejahteraan sosial bagi rakyat, yang
menurut gagasannya, kemerdekaan harus membawa manfaat langsung bagi rakyat
kecil, sebuah prinsip yang masih relevan hingga sekarang.
Pendapat Mensos Gus Ipul itu, sejalan dengan penilaian Serikat Media Siber
Indonesia (SMSI).
Yang juga mengusulkan RM Margono diberi penghargaan
sebagai pahlawan bangsa, terutama kiprahnya di bidang ekonomi.
SMSI yang dipimpin
ketua umumnya, Firdaus telah menggelar Forum Group Discussion (FGD) tiga kali
selama Oktober 2024.
Untuk membahas dan mengusulkan
gelar kepahlawanan RM Margono.
Diskusi SMSI terakhir,
Selasa, 29 Oktober 2024 di Jakarta dihadiri narasumber Ketua Umum Forum
Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo.
Kemudian Wakil Ketua Dewan
Pakar SMSI Buyung Wijaya Kusuma, dan Ketua Umum SMSI Firdaus sebagai penggagas
utama.
Sementara Jojon Novandri, Sekjen Perisai Prabowo tampil sebagai moderator.
Firdaus berpendapat,
kakek Presiden Prabowo Subianto sudah selayaknya mendapat gelar pahlawan.
Karena kiprah perjuangannya
untuk bangsa di bidang ekonomi.
Sosok RM Margono
adalah sang inisiator lembaga keuangan yang menjadi pilar stabilitas ekonomi
bangsa.
Sementara itu Wakil
Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat, Buyung Wijaya Kusuma dalam kesempatan diskusi memaparkan
bahwa RM Margono Djojohadikoesumo mendirikan Bank Negara Indonesia tahun 1946.
“Dari tahun 1946 sampai 1949 BNI menjadi Bank Sentral Indonesia, kemudian pada tahun 1949 posisi Bank BNI digeser dari status Bank Sentral Indonesia sesuai hasil perjanjian Linggarjati antara Indonesia dengan Belanda,” papar Buyung.
Ia juga menjelaskan,
bagaimana perjuangan RM Margono Djojohadikoesumo dalam kondisi perekonomian
Indonesia yang terpuruk paska kemerdekaan, dan harus membangun negara Indonesia
sebagai negara yang berdaulat. (JPI/rls)
Komentar0