Terduga pelaku SG (62) saat diamankan warga dan Pamong Desa Sidadadi, Kecamatan Haurgeulis, Kamis pagi (14/11/2024)/Ist |
JANGAN DITIRU! Informasi
dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk
melakukan tindakan serupa.
PROINBAR.COM, HAURGEULIS – Desa Sidadadi, Kecamatan Haurgeulis berguncang!
Menyusul terungkapnya kasus dugaan tindakan kekerasan seksual seorang ayah terhadap anak kandungnya sendiri yang masih
di bawah umur.
Pelaku diketahui berinisial SG (62).
Dia ditangkap ramai-ramai oleh pamong desa setempat, Kamis pagi (14/11/2024).
Penangkapan pelaku sempat direkam oleh warga dan viral di
media sosial.
Informasi dihimpun, terungkapnya kasus
pencabulan ini, setelah korban yakni berinisial SA (10) bercerita kepada
teman-teman sekolahnya.
Bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini mengaku tersiksa
karena selalu dijadikan pelampiasan hawa nafsu ayahnya sendiri dengan ancaman.
Mendengar cerita dari SA, teman-temannya
kemudian menceritakannya kepada orang tua masing-masing.
Dari situlah kasus itu
terungkap.
Para orang tua yang geram
kemudian melaporkan tindakan bejat SG kepada pamong desa setempat.
Mendapat laporan, Kuwu
Sidadadi Komarudin bersama sejumlah pamong desa bergerak dan langsung
mengamankan pelaku di kediamannya.
Setelah berhasil ditangkap, SG
kemudian dibawa ke Polsek Haurgeulis.
Dari video yang beredar, saat
diamankan pelaku tak berkutik. SG nyaris menjadi bulan-bulanan warga setempat yang sudah berkumpul
di sepanjang jalan.
Kuwu Desa Sidadadi Komarudin
membenarkannya. Pelaku SG diamankan lantaran diduga
melakukan perbuatan pelecehan
seksual terhadap anak kandungnya sendiri hingga berulangkali.
Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami trauma mendalam.
"Pamong kami bersama Bhabinkamtibmas langsung
membawa pelaku ke polsek Haurgeulis, mengamankan pelaku guna menghindari amuk
massa," katanya.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, tersangka
saat ini telah diamankan di Polsek Haurgeulis untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya .
Selanjutnya SG akan diserahkan ke Unit PPA
Satreskrim Polres
Indramayu.
Belakangan diketahui, pelaku SG yang sehari-harinya bekerja serabutan itu merupakan
residivis dengan berbagai kasus berbeda.
Kelakuan bejad SG-pun rupanya diketahui oleh istrinya, FS (24). Hanya saja, lantaran takut, dia tidak mampu
berbuat apa-apa.
Pasalnya, ia pun turut menjadi korban. "Saya diam karena takut. SG selalu mengancam akan menyembelih leher saya. Malah saya sering dipukuli sampai babak belur,” ungkap FS. (JPI-01)
Komentar0