Komisioner Bawaslu Indramayu, Supriadi |
PROINBAR.COM, INDRAMAYU – Badan Pengawas
Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Indramayu
telah
memetakan 7 indikator terkait potensi kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada Serentak 2024.
Kordiv
Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten
Indramayu, Supriadi mengatakan, pemetaan TPS rawan ini dilakukan untuk meminimalisir adanya potensi
hambatan yang bisa muncul selama proses pemilihan.
Baik ketika menjelang pemungutan maupun saat perhitungan suara.
“Kami
melakukan pemetaan untuk mengantisipasi serta memaksimalkan ikhtiar pencegahan
terhadap segala potensi hambatan yang terjadi pada saat pemungutan suara,” jelasnya.
Tujuh indikator yang dianggap paling sering terjadi pada
pemilu sebelumnya yakni penggunaan hak pilih, rawan
bencana alam, sulit akses internet, potensi
PSU, rawan konflik, TPS lokasi khusus serta gangguan listrik.
Berdasarkan
data yang dihimpun, potensi TPS rawan yang perlu
diantisipasi adalah tercatat sebanyak 32 TPS berada dekat dengan rumah pasangan
calon (paslon).
“Kami mendata ada 32 TPS yang lokasinya berdekatan
dengan rumah paslon,” sebutnya.
Kemudian, sebanyak 856 TPS dengan data pemilih
tidak memenuhi syarat (TMS) pasca penetapan DPT.
Sebanyak 79 TPS yang terdapat pemilih pindahan (DPTb), 119 TPS dengan potensi pemilih tambahan (DPK), 239 TPS dengan petugas KPPS yang berdomisili di luar
wilayah TPS.
Selanjutnya sebanyak 19 TPS yang rawan bencana alam, 3 TPS di lokasi khusus (Loksus), 23 TPS sulit mendapatkan akses jaringan internet, 1 TPS yang rawan gangguan listrik.
Sebanyak 565 TPS dengan pemilih
disabilitas, 10 TPS yang memiliki riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU), dan 3 TPS yang berada di wilayah rawan konflik.
Untuk
mengantisipasi hal itu, Bawaslu Kabupaten Indramayu akan melakukan langkah koordinasi dan konsolidasi dengan stakeholder
terkait.
Hal ini guna meminimalisir potensi yang terjadi terutama
potensi bencana alam dikarenakan kondisi tahapan pemungutan dan perhitungan
suara terjadi pada musim hujan.
“Sehingga
kami akan lakukan patroli pengawasan untuk mengantisipasi berbagai hambatan dan
kerawanan yang akan terjadi pada pemungutan dan perhitungan suara,” tandas Supriadi. (JPI/rls)
Komentar0