TfClTSA0GfroTUC5GUd9TUC8BA==

MENCARI KORELASI; Keadilan Penguasa dan Kemakmuran Rakyat

Oleh: Masduki Duryat

ADA yang menarik dalam konteks Indramayu, ketika kekeringan melanda wilayah ini.

 

Netizen dengan teatrikalnya memfragmentasikan balap motor di tengah-tengah sawah yang sudah ditanami padi, tapi dalam kondisi kekeringan tanpa air sedikitpun.

 

Entahlah, banyak interpretasi dari fragmentasi ini. Yang pasti di beberapa wilayah Indramayu, terutama sebagian Losarang, Kandanghaur, Gabuswetan, Kroya, mengalami gagal panen.

 

Pertanyaannya apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah dan negara—terutama yang terjadi di sebagian wilayah Indramayu Barat? Karena kondisi ini berulang sepanjang tahun.

 

Peran Penguasa; Mencegah Musibah

 

Ketika terjadi suatu musibah. Penguasa dan negara harus hadir di tengah-tengah masyarakatnya.

 

Ketika ada wabah yang melanda suatu wilayah, misalnya wabah penyakit Rasul yang mulia segera memberikan perintah untuk mencegahnya.


Prof Yusril Ihza Mahendra mengenai hal itu menyatakan, ada hadist Nabi yang sangat spesifik tentang hal serupa (wabah penyakit) pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW (ketika sudah hijrah ke Madinah).

 

Saat itu menimpa negeri Syam di Kota Damsyik atau negara Siria, Kota Damaskus saat ini.


Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu. Begitupun sebaliknya, apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorangpun yang meninggalkan tempat itu.”


Menurut Prof Yusril, bahwa Nabi Muhammad SAW sewaktu mengucapkan hadist tersebut, beliau tidak hanya seorang Nabi/Rasul tapi juga sebagai Kepala Negara di Madinah.

 

Jadi, jika dilihat dari konteks hadist itu yang berupa larangan adalah sebagai perintah kepala negara kepada rakyatnya.


“Hanya seorang kepala negara/penguasa yang bisa memerintahkan rakyatnya untuk tidak pergi ke negara lain dan melarang warga negara yang terkena wabah itu agar tidak datang ke negaranya.”

 

Artinya ada peran dan tanggung jawab pemerintah untuk mencegah terjadinya musibah yang melanda rakyatnya—termasuk kekeringan—untuk melakukan intervensi kekuasaan agar tidak terjadi secara berkepanjangan dan berulang lalu menjadi hal yang lumrah terjadi.

 

Musibah Perspektif Agama

 

Jika kekeringan ini dianggap sebagai keburukan atau petaka. Dalam al-Quran ada terma musibah, bala’, ‘azab, ‘iqab dan fithnah—yang memiliki implikasi berbeda.

 

Musibah menurut Prof Quraish Shihab dapat berimplikasi bahwa; Pertama, musibah diakibatkan ulah manusia; kedua, musibah terjadi karena izin Allah; Ketiga, bertujuan untuk menempa manusia supaya tidak berputus asa.

 

Sedangkan kata bala’ memiliki hakikat makna antara lain; Pertama, ujian sebagai keniscayaan hidup; Kedua, anugerah/nikmat; Ketiga, cara Tuhan mengampuni dosa, menyucikan jiwa, meninggikan derajatnya.

 

Lalu bagaimana dengan musibah kekeringan yang melanda wilayah sebagian Indramayu?

 

Ada dua hal yang menarik untuk diperhatikan; Pertama, hikayat yang ditulis dalam bukunya Imam Al-Ghazali ‘Adab Berpolitik; Nasihat dan Hikayat untuk Pemimpin dan Penguasa’.

 

Syahdan diceritakan bahwa pada suatu hari pada musim semi Anusyirwan sedang bersantai.

 

Ia berjalan di suatu taman yang asri. Ia menyaksikan beberapa pohon yang berbuah.

 

Memandang kebun kurma yang indah, ia segera turun dari kudanya, lalu spontan bersujud Syukur menyungkur kepada Tuhannya.

 

Ia meletakkan pipinya di atas pasir cukup lama.

 

Begitu mengangkat kepala, ia berkata kepada teman-temannya;

 

“Kesuburan tanah ini akibat keadilan para penguasa dan niat baik mereka kepada rakyat. Sunnah Allah memperlihatkan niat kita dalam segala hal”. Ia mengatakan seperti itu karena berdasarkan pengalamannya.

 

Kedua, dengan mencemati syair lagu ‘Menjaring Matahari’ nya Ebiet G Ade bahwa hanya Tuhan yang akan bisa menolong kita, dengan seluruh kebaikan yang kita lakukan.

 

Menjaring Matahari

Kabut sengajakah engkau mewakili pikiranku
Pekat hitam peralat menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di sekelilingku
Merangkak menggapai dalam kelam

Mendung benarkah pertanda akan segera turun hujan
Deras agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan

Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana

Dialah Tuhan
Dialah Tuhan

Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana

Dialah Tuhan
Dialah Tuhan

Oh oh oh Tuhan
Hm hm hm Tuhan oh
Tuhan oh

 

Artinya perilaku keadilan penguasa dan niat baiknya berkorelasi dengan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya, karena Tuhan ridha dengan perilaku para pemimpinnya.

 

Sebagaimana dituturkan oleh Anusyirwan dan Tuhan akan menolong kita termasuk untuk ‘Menjaring Matahari’.

 

Kualifikasi Kepemimpinan

 

Apa yang diuraikan di atas, mengingatkan kita pada tulisan Alfan Alfian ketika merefleksikan tentang kepemimpinan di Indonesia.

 

Dikatakannya bahwa kepemimpinan politik dalam konteks Indonesia mensyaratkan sejumlah kualifikasi; dari konteks ideologi, visi, wawasan, kemampuan motivasional meluruskan niat dan mengaktivasi etos bangsa di mana semua itu mewujud pada sosok-sosok pemimpin yang berintegritas dan berkompeten.

 

Untuk memimpin wilayah yang sangat luas, diperlukan pemimpin yang menjiwai dan paham akan masalah-masalah bangsa/daerah, mampu mengupayakan dengan segenap potensi sumber daya kepemimpinannya, hal-hal yang mendasar dan demi menjawab kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan bagi kemajuan dan kesejahteraan. (*)

 

Oleh: MASDUKI DURYAT, Penulis adalah Dosen Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, tinggal di Kandanghaur Indramayu

 

Artikel ini merupakan pendapat atau karya pribadi penulis. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih-Redaksi)

Komentar0

Simak artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih kanal favoritmu! Akses berita Proinbar.com lewat:

Advertisement









Type above and press Enter to search.