TfClTSA0GfroTUC5GUd9TUC8BA==

RSU Pantura MA Sentot Lagi Viral, Gegara Ibu dan Bayi Meninggal Dunia, Diduga Terlambat Mendapat Penanganan

RSU Pantura MA Sentot Patrol.

 

PROINBAR.COM, PATROL – RSU Pantura MA Sentot Patrol lagi viral. Bukan karena menggondol prestasi. Tetapi didera masalah.

 

Gegara seorang ibu dan bayinya meregang nyawa saat proses persalinan. Pihak keluarga menduga, ibu hamil yang bersangkutan terlambat mendapatkan penanganan dari tenaga medis RS Pantura.

 

Ibu tersebut diketahui bernama Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bayi yang juga meninggal, merupakan anak pertamanya. Jenis kelaminnya laki-laki.

 

Informasi dihimpun, ibu muda tersebut meninggal dunia di RSU Pantura MA Sentot Patrol pada Selasa malam (19/12/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
 

Suami korban, Tasrun (26) menceritakan bagaimana kronologis terkait istrinya yang wafat saat proses persalinan di RS yang terletak di tepi jalan raya pantura Patrol KM 50, Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu tersebut.

 

“Awalnya istri masuk ke RS sekitar jam lima sore. Kondisinya sudah mules-mules,” kata dia usai mengantar jenazah istri dan anaknya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Desa Kertawinangun, Rabu (20/12/2023).

 

Tasrun melanjutkan, setelah masuk RS, istrinya diminta menunggu karena baru pembukaan kedua.

 

“Diminta sabar kata tim medisnya. Baru pembukaan kedua. Setengah jam, satu jam, dua jam, masih nunggu. Setelah tiga jam, baru ditangani. Istri saya waktu itu sudah tidak kuat, lemas,” ungkapnya.

 

Saat kepala bayi baru sedikit keluar, istri tercintanya sudah tak bertenaga. Lalu meninggal dunia. Demikian juga bayi pertamanya. “Bayi baru keluar kepala sedikit, wajah istri saja sudah pucat. Ternyata sudah tidak ada lagi. Anak saya juga,” ucapnya lirih.

 

Pria kelahiran Brebes yang berprofesi sebagai sopir ini mengaku ikhlas dengan kepergian istri dan anaknya.

 

Namun yang dia sangat sayangkan adalah lambatnya penangan dari tim medis RS. “Saya kecewa, penanganannya lama. Kurang maksimal. Pokoknya tidak puas,” ujarnya.

 

Sampai berita ini diturunkan, pihak RS Pantura MA Sentot Patrol belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan lambatnya penanganan hingga berujung meninggalnya pasien.

 

Mewakili sejumlah jurnalis, Roby Cahyadi mengaku sudah meminta waktu untuk klarifikasi dan konfirmasi kepada direktur RS Pantura via WhatsApp. “Sudah kirim WA. Belum ada jawaban. Kita juga masih nunggu,” katanya.

 

Sementara itu, musibah tragis yang merenggut nyawa ibu muda asal Desa Kertawinangun itu memicu kecaman publik di berbagai lini masa media sosial. Sejak malam tadi. Netizen marah-marah.

 

Merekapun ramai-ramai menuntut agar kasus itu diusut secara tuntas. Bahkan ada yang mendesak agar RS Pantura ditutup. (JPI-01)

Komentar0

Simak artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih kanal favoritmu! Akses berita Proinbar.com lewat:

Advertisement


Type above and press Enter to search.

close
close